JEMBER, Suarakata.id – Selasa, 15 Juli 2025, suasana Secaba Rindam V Brawijaya di Jember tampak berbeda. Ruang sidang dipenuhi wajah-wajah muda penuh harap. Mereka berdiri tegap. Menunggu hasil penentu masa depan.
Di hadapan mereka, hadir Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin. Ia memimpin langsung sidang Subpanpus Cata PK TNI AD Gelombang II. Sidang ini adalah tahap akhir. Seleksi terakhir di tingkat Kodam.
Sebelumnya, para calon telah menjalani banyak ujian. Ada tes kesehatan. Ada kesamaptaan jasmani.
Juga psikologi, mental ideologi, hingga administrasi.
Semua proses dijalankan dengan ketat. Tidak ada celah untuk kelonggaran. Semua berdasarkan penilaian nyata dan data.
Pangdam Rudy ingin proses ini bersih. Tanpa intervensi. Tanpa titipan. Hanya yang layak yang akan lolos.
“Kami butuh prajurit yang bukan hanya kuat, tapi juga setia dan tangguh,” tegasnya.
Ia mengingatkan panitia untuk jujur. Jangan main-main. Jangan mengabaikan tanggung jawab.
Proses ini adalah awal terbentuknya kualitas prajurit.
Sidang Subpanpus melibatkan banyak unsur. Ada staf Kodam. Ada tim kesehatan. Juga tim jasmani dan intelijen.
Mereka duduk bersama. Menilai satu per satu. Melihat data. Mengecek ulang hasil seleksi sebelumnya.
Memastikan semuanya sesuai prosedur.
Hasil sidang ini akan menentukan siapa yang lanjut ke pendidikan. Mereka yang terpilih akan dididik jadi tamtama. Menjadi bagian dari barisan pertahanan negara.
“Dari sinilah calon prajurit kita lahir. Kita tidak boleh salah pilih,” kata Pangdam.
Ia yakin, proses yang baik akan hasilkan prajurit yang baik. Tugas TNI bukan ringan. Tanggung jawabnya besar. Dan semua itu dimulai dari seleksi seperti ini. (*)
Tinggalkan Balasan